Penandatanganan MoU STTL-Mataram dengan BMKG Stasiun Klimatologi NTB dirangkai dengan Kuliah Umum

Hari ini tanggal 22 november 2022 STTL Mataram menandatangani Mou dengan badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG stasiun Klimatologi kelas I Lombok Barat untuk mendukung STTL Mataram mewujudkan terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kami berharap untuk  kedepannya kerjasama ini dapat bermanfaat dalam menciptakan generasi muda yang dapat berpikir secara kreatif, inovatif, sekaligus mandiri.

Acara Penandatangan MoU Bersama BMKG

Dalam Kesempatan ini BMKG Berkesempatan menggelar Kuliah Umum yang dipaparkan langsung oleh Kepala Stasiun Klimatologi Klas I Lombok Barat bapak  NUGA PUTRANTIJO, SP., M.Si  tentang “Dampak Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan di NTB” kegiatan Kuliah Umum ini disambut baik oleh para Mahasiswa beserta akademisi yang hadir disaat kegiatan ini berlangsung

Kegiatan Kuliah Umum

Dalam Kuliah Umum ini topik yang dibahas mencakup Perubahan Iklim Global, Indikator perubahan Iklim di NTB, Proyeksi Iklim NTB, Perubahan Iklim vs Pertanian, Perubahan Iklim vs Kelautan dan Adaptasi & Mitigasi Perubahan Iklim. Perubahan Iklim yang dimaksud adalah berubahnya Iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktifitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan, Tiap tahunnya laju pembangunan semakin meningkat, kondisi ini menimbulkan adanya pergeseran pola cuaca dan iklim, perubahan tata guna lahan serta peningkatan produksi gas rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global serta perubahan struktur bumi. Kita mengetahui bahwa Indonesia khususnya NTB merupakan wilayah yang memiliki tingkat resiko bencana yang tinggi , maka dari itu kita harus proaktif dalam arti peringatan dini yang kita berikan tidak saja terkait informasi akan hujan turun tetapi dampak dari potensi hujan sehingga kita mampu merespon yang tepat terhadap potensi bencana yang terjadi, seperti yang diutarakan Kepala Stasiun Klimatologi Klas I Lombok Barat Bapak Nuga Putrantijo,SP.,M.Si saat memberikan pemaparan di kegiatan Kuliah Umum Dampak Perubahan Iklim Terhadap Lingkungan di NTB, Selasa pagi

Pemaparan Materi

Kesimpulan yang dapat diambil dari kuliah sore ini antara lain Perubahan iklim yang telah terjadi menyebabkan berbagai fenomena atmosfer seperti hujan lebat hingga ekstrim semakin sering terjadi. Alih fungsi lahan yang kurang tepat dapat memperparah dampak perubahan iklim. Hingga tahun 2049 diproyeksikan perubahan iklim akan tetap terjadi yang juga seiring dengan semakin bertambahnya peluang terjadinya cuaca dan iklim ekstrim. Perubahan iklim yang sedang dan akan terus berlangsung menjadikan tantangan dalam penentuan berbagai langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Peningkatan Literasi Iklim pada masyarakat merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan sebagai upaya adaptasi perubahan iklim.